Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
- tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
- menyerang jaringan biologis di dekatnya.
- bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu:
- Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
- Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
- Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh
- Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
- Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.
- Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
- Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan
karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya
membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis,
kanker biasanya dirawat dengan operasi,
kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker
menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung.
Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat,
seperti kurang olahraga,
merokok, dan pola makan yang tak sehat.
Kemoterapi pada pengobatan kanker
Pada pengobatan kanker, kemoterapi dapat diaplikasikan dengan 3 cara, yaitu:
Efek samping kemoterapi
Kemoterapi bukan tanpa efek samping. Jon Barron, seorang pakar teknologi pangan dari Harvard dam MIT, dalam artikelnya yang berjudul,’Chemoterapy, An Interesting Choice,’ menuliskan bahwa kerugian utama kemoterapi adalah bahwa obat-obatan ini tidak hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel yang membelah diri. Sel-sel sehat yang membelah diri jauh lebih cepat dari sel-sel kanker juga tidak luput.
Sebagai contoh, terdapat probabilitas yang tinggi bahwa sel-sel sistem imun tubuh yang cepat membelah diri juga akan mati, yang menyebabkan tubuh kita tidak mampu memerangi penyakit-penyakit lain yang timbul sebagai akibat dari perawatan.
Sel-sel lainnya yang juga tumbuh cepat adalah sel-sel dari sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami kerontokan rambut.
Lebih lanjut, dalam kedua peristiwa ini, obat-obatan yang tadinya bertujuan untuk meracuni sistem, justru menciptakan rasa sakit pada pasien. Racun (dari obat-obatan kemo) menyerang sel sel darah dan menyebabkan keracunan darah. Sistem pencernaan menjadi shock tidak terkontrol dan menyebabkan pasien mual, diare, tidak nafsu makan, (perut) kram dan berangsur melemah.
Beberapa obat dapat mengelupaskan seluruh lapisan usus. Organ reproduksi terpengaruh dan dapat menyebabkan kemandulan. Otak kehilangan memori. Rambut rontok. Penglihatan dan pendengaran menurun. Ginjal rusak. Luka muncul di mulut dan tenggorokan. Tubuh berdarah dan mudah memar serta tidak dapat melawan infeksi.
Seringkali fisik pasien tidak kuat sehingga tidak dapat melanjutkan pengobatan. Untuk itu maka saat ini para ahli riset kanker telah berupaya dan berlomba lomba untuk menciptakan obat-obatan baru yang lebih efektif namun relative memiliki efek samping yang lebih minimal bagi kualitas hidup pasien.
Untuk meminimalisir efek samping selama fase pengobatan kemoterapi, pasien sebaiknya menjaga daya tahan tubuhnya dengan asupan bergizi ataupun supplemen/herbal, seperti Typhonium Plus®.
Pada kasus kanker payudara, obat-obatan kemoterapi biasanya diberikan dalam bentuk cocktail-perpaduan beberapa obat, seperti:
AC: Antrasiklin & Cyclophosphamide
TC: Taxanes & Cyclophosphamide
AC+Taxol® : Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol
AC biasa diberikan untuk kasus kanker payudara yang belum menyebar ke kelenjar getah bening (4 siklus) atau sudah menyebar ke getah bening (6 siklus). Biasanya diberikan dalam interval 3 minggu.
TC biasanya diberikan untuk wanita yang terdeteksi kanker payudara stadium awal. Biasa diberikan dalam 4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek sampingnya juga lebih rendah daripada AC.
AC+Taxol biasa diberikan dalam bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4 siklus Taxol dan biasanya diberikan untuk kanker payudara yang sudah menyebar ke getah bening.
Kemoterapi biasanya merupakan standard pengobatan kanker serviks yang sudah menyebar. Obat kemo yang paling sering digunakan adalah Cisplatin, yang biasanya dibarengi dengan radioterapi. Ada obat-obatan kemoterapi lainnya, seperti:
- Carboplatin
- Paclitaxel
- Fluororacil, 5-FU
- Cyclophosphamide
- ifosfamide
Pada kasus kanker hati stadium lanjut, biasanya penggunaan obat-obatan kemoterapi terbatas manfaatnya karena kebanyakan kasus kanker hati stadium lanjut cukup resistant terhadap banyak obat kemoterapi.
Namun demikian, kemoterapi dapat digunakan pada kasus kanker hati stadium awal. Berikut ini adalah obat-obatan kemoterapi yang umum digunakan di negara maju untuk mengobati kanker hati (hepatocellular carcinoma):
Pada kasus kanker paru stadium awal, kemoterapi dianggap cukup efektif dan biasanya dibarengi dengan pengobatan lainnya, seperti: operasi/pembedahan dan/atau radioterapi.
Untuk kasus kanker paru stadium lanjut (NSCLC), kemoterapi biasanya menjadi opsi utama pengobatan untuk jenis kanker paru yang sudah menyebar ataupun ukurannya terlalu besar untuk dioperasi.
Sejak tahun 2006, untuk kasus kasus kanker paru stadium lanjut, biasanya diobati dengan kombinasi obat target terapi bevacizumab (Avastin®) dengan obat kemo berbasis platinum, seperti: Carboplatin ataupun Cisplatin.
Kemoterapi biasanya merupakan terapi utama untuk mengobati leukemia, karena tidak dapat dioperasi. Untuk mengobati leukemia, diperlukan kemoterapi yang intensif dan pasien biasanya perlu rawat inap di rumah sakit.
Beberapa protocol regimen yang umum digunakan untuk mengobati kasus leukemia akut adalah:
- daunomycin (Cerubidine) atau idarubicin (Idamycin)
- cytarabine (Cytosar)
Apa itu
kemoterapi ?
Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia ataupun obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh/menghabisi sel-sel kanker dengan cara meracuninya. Kemoterapi telah digunakan sebagai standard protocol pengobatan kanker sejak tahun 1950.
Saat ini terdapat lebih dari 50 obat-obatan kemoterapi yang digunakan. Obat-obatan ini dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse intravena, suntikan langsung (pada otot, dibawah kulit atau pada rongga tubuh), ataupun dalam bentuk tablet.
Tergantung jenisnya, kemoterapi dapat diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali bahkan sebulan sekali. Biasanya antara satu siklus kemo dengan siklus kemo lainnya diberikan jarak/jeda bagi tubuh untuk pemulihan.
Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia ataupun obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh/menghabisi sel-sel kanker dengan cara meracuninya. Kemoterapi telah digunakan sebagai standard protocol pengobatan kanker sejak tahun 1950.
Saat ini terdapat lebih dari 50 obat-obatan kemoterapi yang digunakan. Obat-obatan ini dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse intravena, suntikan langsung (pada otot, dibawah kulit atau pada rongga tubuh), ataupun dalam bentuk tablet.
Tergantung jenisnya, kemoterapi dapat diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali bahkan sebulan sekali. Biasanya antara satu siklus kemo dengan siklus kemo lainnya diberikan jarak/jeda bagi tubuh untuk pemulihan.
Kemoterapi pada pengobatan kanker
Pada pengobatan kanker, kemoterapi dapat diaplikasikan dengan 3 cara, yaitu:
a.
Kemoterapi
sebagai terapi utama (primer) yang memang ditujukan untuk memberantas sel-sel
kankernya.
b.
Kemo
sebagai terapi ajuvan (tambahan) untuk memastikan kanker sudah bersih dan tak
kembali. Biasanya diberikan pada pasien yang baru diangkat tumornya melalui
pembedahan ataupun radioterapi.
c.
Kemo
sebagai terapi paliatif, yaitu hanya bersifat mengendalikan pertumbuhan tumor
dan bukan untuk menyembuhkan/memberantas habis sel kankernya. Terapi ini
biasanya dilakukan untuk pasien dengan stadium lanjut (4B) dimana kanker sudah
menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.
Sebelum kemoterapi dilakukan, biasanya dokter akan mengadakan
serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi penyakit pasien, kondisi
kesehatan pasien secara umum, termasuk kesehatan fungsi hati dan ginjal
pasien.
Efek samping kemoterapi
Kemoterapi bukan tanpa efek samping. Jon Barron, seorang pakar teknologi pangan dari Harvard dam MIT, dalam artikelnya yang berjudul,’Chemoterapy, An Interesting Choice,’ menuliskan bahwa kerugian utama kemoterapi adalah bahwa obat-obatan ini tidak hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel yang membelah diri. Sel-sel sehat yang membelah diri jauh lebih cepat dari sel-sel kanker juga tidak luput.
Sebagai contoh, terdapat probabilitas yang tinggi bahwa sel-sel sistem imun tubuh yang cepat membelah diri juga akan mati, yang menyebabkan tubuh kita tidak mampu memerangi penyakit-penyakit lain yang timbul sebagai akibat dari perawatan.
Sel-sel lainnya yang juga tumbuh cepat adalah sel-sel dari sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami kerontokan rambut.
Lebih lanjut, dalam kedua peristiwa ini, obat-obatan yang tadinya bertujuan untuk meracuni sistem, justru menciptakan rasa sakit pada pasien. Racun (dari obat-obatan kemo) menyerang sel sel darah dan menyebabkan keracunan darah. Sistem pencernaan menjadi shock tidak terkontrol dan menyebabkan pasien mual, diare, tidak nafsu makan, (perut) kram dan berangsur melemah.
Beberapa obat dapat mengelupaskan seluruh lapisan usus. Organ reproduksi terpengaruh dan dapat menyebabkan kemandulan. Otak kehilangan memori. Rambut rontok. Penglihatan dan pendengaran menurun. Ginjal rusak. Luka muncul di mulut dan tenggorokan. Tubuh berdarah dan mudah memar serta tidak dapat melawan infeksi.
Seringkali fisik pasien tidak kuat sehingga tidak dapat melanjutkan pengobatan. Untuk itu maka saat ini para ahli riset kanker telah berupaya dan berlomba lomba untuk menciptakan obat-obatan baru yang lebih efektif namun relative memiliki efek samping yang lebih minimal bagi kualitas hidup pasien.
Untuk meminimalisir efek samping selama fase pengobatan kemoterapi, pasien sebaiknya menjaga daya tahan tubuhnya dengan asupan bergizi ataupun supplemen/herbal, seperti Typhonium Plus®.
Kanker Payudara
Pada kasus kanker payudara, obat-obatan kemoterapi biasanya diberikan dalam bentuk cocktail-perpaduan beberapa obat, seperti:
AC: Antrasiklin & Cyclophosphamide
TC: Taxanes & Cyclophosphamide
AC+Taxol® : Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol
AC biasa diberikan untuk kasus kanker payudara yang belum menyebar ke kelenjar getah bening (4 siklus) atau sudah menyebar ke getah bening (6 siklus). Biasanya diberikan dalam interval 3 minggu.
TC biasanya diberikan untuk wanita yang terdeteksi kanker payudara stadium awal. Biasa diberikan dalam 4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek sampingnya juga lebih rendah daripada AC.
AC+Taxol biasa diberikan dalam bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4 siklus Taxol dan biasanya diberikan untuk kanker payudara yang sudah menyebar ke getah bening.
Kanker Serviks
Kemoterapi biasanya merupakan standard pengobatan kanker serviks yang sudah menyebar. Obat kemo yang paling sering digunakan adalah Cisplatin, yang biasanya dibarengi dengan radioterapi. Ada obat-obatan kemoterapi lainnya, seperti:
- Carboplatin
- Paclitaxel
- Fluororacil, 5-FU
- Cyclophosphamide
- ifosfamide
Kanker Hati
Pada kasus kanker hati stadium lanjut, biasanya penggunaan obat-obatan kemoterapi terbatas manfaatnya karena kebanyakan kasus kanker hati stadium lanjut cukup resistant terhadap banyak obat kemoterapi.
Namun demikian, kemoterapi dapat digunakan pada kasus kanker hati stadium awal. Berikut ini adalah obat-obatan kemoterapi yang umum digunakan di negara maju untuk mengobati kanker hati (hepatocellular carcinoma):
Negara
|
Urutan Pertama
|
Urutan Kedua
|
Urutan Ketiga
|
Eropa
|
Gemcitabine
|
Oxaliplatin
|
Mitomycin
|
Amerika Serikat
|
Gemcitabine
|
Bevacizumab
|
Fluororacil
|
Jepang
|
Epirubicin
|
Gemcitabine
|
Mitomycin
|
Cina
|
Fluororacil
|
Pirarubicin
|
Oxaliplatin
|
Kanker Paru
Pada kasus kanker paru stadium awal, kemoterapi dianggap cukup efektif dan biasanya dibarengi dengan pengobatan lainnya, seperti: operasi/pembedahan dan/atau radioterapi.
Untuk kasus kanker paru stadium lanjut (NSCLC), kemoterapi biasanya menjadi opsi utama pengobatan untuk jenis kanker paru yang sudah menyebar ataupun ukurannya terlalu besar untuk dioperasi.
Sejak tahun 2006, untuk kasus kasus kanker paru stadium lanjut, biasanya diobati dengan kombinasi obat target terapi bevacizumab (Avastin®) dengan obat kemo berbasis platinum, seperti: Carboplatin ataupun Cisplatin.
Leukemia
Kemoterapi biasanya merupakan terapi utama untuk mengobati leukemia, karena tidak dapat dioperasi. Untuk mengobati leukemia, diperlukan kemoterapi yang intensif dan pasien biasanya perlu rawat inap di rumah sakit.
Beberapa protocol regimen yang umum digunakan untuk mengobati kasus leukemia akut adalah:
- daunomycin (Cerubidine) atau idarubicin (Idamycin)
- cytarabine (Cytosar)
Untuk kasus leukimia akut stadium lanjut, biasanya diobati
dengan transplantasi sum-sum tulang, ataupun radio-imunoterapi dan adoptive
T-cell terapi.
Kiat
mengatasi rasa mual akibat kemoterapi
Dalam proses kemoterapi, seringkali Anda kehilangan nafsu makan. Untuk itu ikutilah tips-tips dibawah ini sehingga Anda dapat tetap memperoleh asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh Anda:
1. Bila Anda hanya bisa makan bubur, buatlah bubur menado (ikan dan sayur-sayuran). Jangan hanya makan bubur polos.
2. Untuk mengatasi rasa mual, makanlah dalam jumlah sedikit tapi sering. Makan-makanan seperti: roti pita, crackers, granola bar (seperti soyjoy) dapat menjadi pilihan
3. Sering seringlah mengkonsumsi snack ringan dari kacang-kacangan, seperti: bubur kacang merah, edamame atau kacang rebus yang kaya protein
4. Gunakan blender Anda dan berkreasilah membuat smoothies berbahan dasar pisang dan plain yoghurt yang yummy. Anda dapat menambahkan strawberry, blueberry anggur dan kacang-kacangan (kenari, kacang tanah) ke dalamnya. Beberapa jenis obat kanker dapat meninggalkan rasa baal dalam mulut Anda. Mengkonsumsi smoothies selain enak, juga dapat mengurangi perasaaan tidak enak tersebut.
Dalam proses kemoterapi, seringkali Anda kehilangan nafsu makan. Untuk itu ikutilah tips-tips dibawah ini sehingga Anda dapat tetap memperoleh asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh Anda:
1. Bila Anda hanya bisa makan bubur, buatlah bubur menado (ikan dan sayur-sayuran). Jangan hanya makan bubur polos.
2. Untuk mengatasi rasa mual, makanlah dalam jumlah sedikit tapi sering. Makan-makanan seperti: roti pita, crackers, granola bar (seperti soyjoy) dapat menjadi pilihan
3. Sering seringlah mengkonsumsi snack ringan dari kacang-kacangan, seperti: bubur kacang merah, edamame atau kacang rebus yang kaya protein
4. Gunakan blender Anda dan berkreasilah membuat smoothies berbahan dasar pisang dan plain yoghurt yang yummy. Anda dapat menambahkan strawberry, blueberry anggur dan kacang-kacangan (kenari, kacang tanah) ke dalamnya. Beberapa jenis obat kanker dapat meninggalkan rasa baal dalam mulut Anda. Mengkonsumsi smoothies selain enak, juga dapat mengurangi perasaaan tidak enak tersebut.
Tanya
Jawab Kemoterapi
1. Apa itu kemoterapi ?
Kemoterapi adalah pemberian obat, biasanya melalui infus ataupun oral, pada pasien kanker yang bertujuan mematikan sel sel kankernya.
2. Kapan kemoterapi digunakan ?
Kemoterapi biasanya diberikan bilamana :
1. Apa itu kemoterapi ?
Kemoterapi adalah pemberian obat, biasanya melalui infus ataupun oral, pada pasien kanker yang bertujuan mematikan sel sel kankernya.
2. Kapan kemoterapi digunakan ?
Kemoterapi biasanya diberikan bilamana :
- kanker payudara stadium awal,
tetapi jenis kankernya ganas/invasive. Dalam hal ini kemoterapi dapat diberikan
sebelum/sesudah operasi, dikenal juga sebagai adjuvant treatment
- kanker payudara yang sudah menyebar,
digunakan untuk secepat mungkin menghancurkan kankernya
3. Faktor factor apa yang dipertimbangkan dokter sebelum menyarankan kemoterapi bagi Anda ?
3. Faktor factor apa yang dipertimbangkan dokter sebelum menyarankan kemoterapi bagi Anda ?
- stadium kanker
- jenis kanker (ganas atau tidak)
- status hormon reseptor (HER 2
positif atau negatif ) ?
- sudah menopause atau belum
- kesehatan organ hati dan ginjal
dll.
4. Apakah prosedur kemoterapi menyakitkan ?
Tidak. Anda akan duduk di satu ruangan yang nyaman dimana perawat akan memasang jarum infuse untuk dialirkan obat obatan kemoterapi melalui aliran darah Anda. Pada saat obat dialirkan, Anda tidak akan merasakan sensasi apa apa. Anda bahkan dapat melakukannya sambil menonton TV yang disediakan di ruangan.
5. Berapa lama 1 sesi kemoterapi berlangsung ?
Satu sesi kemoterapi berlangsung sekitar 2-3 jam pada umumnya. Pada beberapa orang dapat berlangsung lebih lama
6. Berapa lama 1 siklus kemo berlangsung ?
Satu siklus kemo berlangsung sekitar 3 minggu. Yaitu dari hari dimana Anda melakukan kemoterapi, diperlukan sekitar 3 minggu untuk ke sesi kemoterapi berikutnya.
7. Berapa rata rata siklus kemoterapi setiap orang ?
Ada yang 3 siklus, 4, 6 bahkan 12 siklus, tergantung diagnosa dokter tentang penyakit kanker dan kondisi fisik Anda. 8. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kemoterapi ?
4. Apakah prosedur kemoterapi menyakitkan ?
Tidak. Anda akan duduk di satu ruangan yang nyaman dimana perawat akan memasang jarum infuse untuk dialirkan obat obatan kemoterapi melalui aliran darah Anda. Pada saat obat dialirkan, Anda tidak akan merasakan sensasi apa apa. Anda bahkan dapat melakukannya sambil menonton TV yang disediakan di ruangan.
5. Berapa lama 1 sesi kemoterapi berlangsung ?
Satu sesi kemoterapi berlangsung sekitar 2-3 jam pada umumnya. Pada beberapa orang dapat berlangsung lebih lama
6. Berapa lama 1 siklus kemo berlangsung ?
Satu siklus kemo berlangsung sekitar 3 minggu. Yaitu dari hari dimana Anda melakukan kemoterapi, diperlukan sekitar 3 minggu untuk ke sesi kemoterapi berikutnya.
7. Berapa rata rata siklus kemoterapi setiap orang ?
Ada yang 3 siklus, 4, 6 bahkan 12 siklus, tergantung diagnosa dokter tentang penyakit kanker dan kondisi fisik Anda. 8. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kemoterapi ?
- Anda harus tahu bahwa
kemoterapi sebagai obat “keras” memiliki efek samping terutama berefek pada
sumsum tulang belakang, lambung dan usus, hati dan ginjal bahkan jantung.
- Satu hari sebelum atau pada saat hari
“H” kemoterapi, pastikan anda sudah diperiksa darah lengkap. Terdapatnya
penurunan sel darah putih dan faktor pembekuan darah (trombositopenia) dapat
menyebabkan penundaan pemberian kemoterapi.
- Pastikan dokter Anda sudah
melakukan pemeriksaan bikokimia darah, fungsi hati, ginjal dan tulang sebelum
kemoterapi dilakukan. Umumnya obat kemoterapi di metabolisme di hati dan di
eksresi di ginjal yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kedua organ tersebut
sehingga penurunan dosis kemoterapi mungkin diperlukan.
- Obat kemoterapi diberikan
sesuai dengan penghitungan dosis yang dilakukan dokter yang didasari atas berat
badan atau luas permukaan tubuh atau kemampuan ekskresi ginjal.
9. Berapa besar biaya satu sesi kemoterapi ?
Tergantung jenisnya. Yang termurah ada yang Rp. 3 juta per sesi, tetapi ada juga yang diatas Rp. 10 juta per sesi bahkan puluhan juta rupiah per sesi. 10. Apa saja obat obatan kemoterapi untuk kanker payudara ?
Beberapa jenis obat obatan standard kemoterapi, antara lain:
9. Berapa besar biaya satu sesi kemoterapi ?
Tergantung jenisnya. Yang termurah ada yang Rp. 3 juta per sesi, tetapi ada juga yang diatas Rp. 10 juta per sesi bahkan puluhan juta rupiah per sesi. 10. Apa saja obat obatan kemoterapi untuk kanker payudara ?
Beberapa jenis obat obatan standard kemoterapi, antara lain:
- AT: Adriamycin dan Taxotere
- AC ± T: Adriamycin dan Cytoxan,
dengan atau tanpa Taxol atau Taxotere
- CMF: Cytoxan, methotrexate, dan
fluorouracil
- CEF: Cytoxan, Ellence, dan
fluorouracil
- FAC: fluorouracil, Adriamycin,
dan Cytoxan
- CAF: Cytoxan, Adriamycin, dan
fluorouracil
(Regimen FAC dan CAF menggunakan obat obatan yang sama tetapi menggunakan dosis dan frekuensi pengobatan berbeda)
(Regimen FAC dan CAF menggunakan obat obatan yang sama tetapi menggunakan dosis dan frekuensi pengobatan berbeda)
- TAC: Taxotere, Adriamycin, dan
Cytoxan
- GET: Gemzar, Ellence, dan Taxol
11. Penggabungan obat kemoterapi dengan Herceptin ?
Tergantung karakteristik kankernya, obat target terapi seperti Herceptin (trastuzumab) dapat dikombinasi dengan beberapa regimen kemoterapi. Misalnya: regimen TCH yang terdiri dari: Taxotere, Herceptin, dan carboplatin
12. Mengapa kemoterapi menimbulkan efek samping ?
Obat-obatan kemoterapi tidak hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel sehat yang cepat membelah diri, seperti: sel-sel sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami kerontokan rambut.
13. Apa saja efek samping kemoterapi ?
11. Penggabungan obat kemoterapi dengan Herceptin ?
Tergantung karakteristik kankernya, obat target terapi seperti Herceptin (trastuzumab) dapat dikombinasi dengan beberapa regimen kemoterapi. Misalnya: regimen TCH yang terdiri dari: Taxotere, Herceptin, dan carboplatin
12. Mengapa kemoterapi menimbulkan efek samping ?
Obat-obatan kemoterapi tidak hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel sehat yang cepat membelah diri, seperti: sel-sel sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami kerontokan rambut.
13. Apa saja efek samping kemoterapi ?
- anemia/kurang darah - sariawan
/ gusi berdarah - mudah pelupa
- diare - kerontokan rambut -
gejala menopause
- pusing - kuku berubah warna -
vagina terasa kering
- mual/muntah - sakit tenggorokan
- masalah kesuburan
- mudah lelah - makanan terasa -
neuropati pada tangan/kaki
14. Supplemen untuk mengatasi efek samping kemoterapi ?
Mengingat kondisi pasien sangat lemah pasca dan selama periode kemoterapi, maka untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan mengurangi efek samping kemoterapi, disarankan pasien mengkonsumsi Typhonium Plus 2 kapsul 3 kali sehari. Berbagai masukan positif dari pasien kemoterapi yang menggunakan Typhonium Plus, antara lain: sariawan tidak terlalu lama, nafsu makan baik, rambut rontok cepat tumbuh kembali, pasien tidak terlalu lelah dan capek sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari pasca kemoterapi, kesembuhan relatif cepat. Klik disini untuk info tentang Typhonium Plus dan testimoni pasien.
15. Beberapa tips untuk paska kemoterapi :
14. Supplemen untuk mengatasi efek samping kemoterapi ?
Mengingat kondisi pasien sangat lemah pasca dan selama periode kemoterapi, maka untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan mengurangi efek samping kemoterapi, disarankan pasien mengkonsumsi Typhonium Plus 2 kapsul 3 kali sehari. Berbagai masukan positif dari pasien kemoterapi yang menggunakan Typhonium Plus, antara lain: sariawan tidak terlalu lama, nafsu makan baik, rambut rontok cepat tumbuh kembali, pasien tidak terlalu lelah dan capek sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari pasca kemoterapi, kesembuhan relatif cepat. Klik disini untuk info tentang Typhonium Plus dan testimoni pasien.
15. Beberapa tips untuk paska kemoterapi :
- Moisturizer: selama kemoterapi,
kulit Anda akan menjadi super sensitif. Untuk itu, gunakan moisturizer yang
lembut, alamiah.. unscented atau light scented
- Perlengkapan makan plastic:
beberapa orang menemukan bahwa rasa baal pada makanan semakin nyata bila
menggunakan perlengkapan makan berbahan metal
- Minum, minum dan minum:
minumlah banyak air selama pengobatan kemoterapi
- Mouthwash: rajin berkumur
dengan obat kumur herbal, khususnya sangat membantu selama pengobatan
kemoterapi
- Manicure kit: usahakan Anda
memiliki perlengkapan manicure sendiri untuk menghindari infeksi yang tidak
diinginkan pasca kemoterapi